Kita. Muslimat yang mana?

MUSLIMAT MEREKA

sebulat suara satukan tekad, memilih syahid menuju Allah untuk ISLAM
MUSLIMAT MEREKA
tak sempat nak memikirkan rasa hati dan pujukan nafsu pada fitrah hati yang inginkan kehadiran peneman berlainan jantina
MUSLIMAT MEREKA
bersiap siaga sebaris dengan muslimin menetang kehancuran aqidah
MUSLIMAT MEREKA
tak punya banyak masa berbicara tentang manusia melainkan hanya memikirkian syurga sahaja

MUSLIMAT KITA
sibuk melayan perasaan dan jiwa. Menjadi peneman dan penggurau senda kepada si muslimin dahaga 
MUSLIMAT KITA
merasa bangga tatkala dipuji muslimin 'mudah untuk diajak berbicara' dan bercerita tentang perkara bersifat jalanan semata
MUSLIMAT KITA
punya luang masa yang sangat luas bercerita tentang manusia, terasa hati sini dan sana atas perkara yang sebesar zarah cuma
MUSLIMAT KITA
ada saja yang tak kena. serba serbi dipersoalkannya. menjadi pengkritik tetap jarang sekali menerima dan memikir untuk kelangsungan gerak kerja 

DUHAI ADIK-ADIK SAHABAT MUSLIMAH.............
sudahlah, cukuplah kita menjadi muslimah 'yang biasa'. 

Garang dan tegasmu perlu untuk memelihara maruahmu sendiri. 

Usah biarkan namamu meniti di bibir teruna dalam keadaan bergurau mahupun bersenda. 

Kembalikan izzahmu sebagai Mawar agama..
Salam sayang penuh dakapan~

perkongsian dari Facebook #TeamKhemah

Oucchhh. Ini sangat terasa. 

Jauh nya terpesong dari jalan yang lurus itu.

Senang ke mujahadah yang ini? Nampak macam mudah. Ouh.

*ketap gigi. Pejam mata kuatkuat*

Tapi, betapa pahit dan sakit nya mujahadah yang agak 'mudah' ini. 

Action speaks louder than words, kan Nadia? Bila nak bukti kan?

Sekarang!!!

Kbai :'(